Benyamin Davnie Ungkap Sejarah Berdirinya Kota Tangsel, Simak

29 Desember 2021 07:00

GenPI.co Banten - Menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Forum Masyarakat Tangerang Selatan (Formats), Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie bercerita tentang awal terbentuknya kota Tangerang Selatan.

Benyamin bercerita, pada saat itu dirinya masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), yang mendapat instruksi Bupati untuk membuat kajian pemekaran wilayah.

Bersama timnya, dirinya melakukan studi kelayakan di Tangerang bagian Utara dan Selatan bersama beberapa pakar dari universitas terkemuka di Indonesia.

BACA JUGA:  Harga Sembako Meroket, Pemkot Tangsel: Ada Komoditi yang Langka

"Akhirnya, kami di Bappeda membentuk tim, melakukan kajian ulang, kami mengundang pakar dari UPN, dari UI, dari UNPAD, dan dari berbagai belahan perguruan tinggi dengan pemrov bersama-sama melakukan kajian," ucap Benyamin, pada Selasa (28/12).

Benyamin menuturkan, pada saat kajiannya mendapat respon positif dari Gubernur Banten pada saat itu namun Kemendagri justru nyaris menutup pintu.

BACA JUGA:  Pasang Surut Koperasi di Tangsel, Dinkop: Tugas Kami Mengaktifkan

"Akhirnya kami memanuver, jadi lahirlah Undang-undang Nomor 5 ini atas inisiatif DPR RI pada waktu itu, sehingga Alhamdulillah, pintu Kemendagri terbuka kembali karena inisiatif tadi," jelasnya.

Kemudian, lanjut Benyamin, di awal berdirinya kota Tangerang Selatan pada tahun 2009, kota yang saat ini dia pimpin hanya memiliki APBD sekitar 600 milyar.

BACA JUGA:  Kasus Gantung Diri Karena Pinjol, Wawalkot Tangsel: Sudah Kronis

Saat itu juga, Benyamin menuturkan, kota Tangerang Selatan masih dihuni kurang dari satu juta penduduk.

"Karena ini daerah baru, dan pemekaran wilayah pada waktu itu, Serpong Utara dengan Ciputat Timur sudah selesai. Kemudian ditindaklanjuti dengan perubahan status desa di Kecamatan Setu, seluruhnya menjadi kelurahan. Karena salah satu syaratnya harus membentuk kelurahan," katanya.

Dengan segala upaya, Benyamin melanjutkan, memenuhi persyaratan sebagai daerah otonom, akhirnya terwujud kota Tangerang Selatan yang saat ini berusia 13 tahun.

Benyamin juga mengungkapkan bahwa pada saat itu, kota Tangerang Selatan menjadi daerah otonom terbaik se-Indonesia versi Kementerian Dalam Negeri.

"Karena beberapa indikator-indikator pembangunan kita sudah menunjukkan angka pertumbuhan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun," ucapnya.

Lebih lanjut, Benyamin mengatakan dengan dilantiknya Formats sebagai mitra pemerintah daerah, diharapkan bisa bersinergi dalam membangun kota Tangerang Selatan.

Benyamin juga mengatakan kalau pihaknya tidak ingin kota yang dia pimpin hanya bertahan beberapa kurun waktu tertentu.

"Maka dibantu dengan Formats, tentu jalan pembangunan Tangerang Selatan ini sesuai dengan cita-citanya. Tentu tidak akan kami biarkan Tangerang Selatan ini hanya selesai dalam ukuran-ukuran waktu tertentu," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN