GenPI.co Banten - Benyamin Davnie mengungkapkan, Badan Pusat Statistik memprediksi Kota Tangerang Selatan akan dihuni sekitar tiga juta jiwa pada tahun 2030 mendatang.
"Dengan laju pertambahan penduduk 3.4 persen, maka Tangerang Selatan di tahun 2030, diprediksi oleh Badan Pusat Statistik, akan dihuni oleh 3 juta jiwa," jelasnya saat ditemui usai acara pelantikan pengurus Forum Masyarakat Tangerang Selatan pada Selasa (28/12).
Benyamin mengatakan, berdasarkan data dari hasil survei BPS, Tangerang Selatan dihuni oleh 1.7 juta jiwa penduduk.
Dia menjelaskan, bahwa dari 1.7 juta penduduk tersebut, sebanyak 6.7 persen penduduk berusia produktif.
"Yang ajaib berikutnya, dari penduduk ini adalah bahwa 67 persen usia penduduk produktif 15 tahun sampai dengan 64 tahun," ucapnya.
Dia mengatakan, hal itu terjadi karena Tangerang Selatan memiliki posisi yang geostrategis artinya berada di antara pusat pertumbuhan negara.
Dia mengungkapkan bahwa Tangerang Selatan berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan, Depok, Bogor sebagai pusat pertumbuhan Jawa Barat di bagian Barat, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sebagai pusat pertumbuhan provinsi Banten sebelah Timur.
"Jadi dari geostrategis ini menunju siapa kita. Tinggal bagaimana pengelolaan potensi ke depannya," ucapnya.
Selain itu, lanjut Benyamin, daya beli penduduk Tangerang Selatan menyentuh angka 14 juta sampai dengan 15 juta rupiah per kapita.
Dia juga mengatakan, dengan jumlah penduduk yang luar biasa padat, pertumbuhan ekonomi di Tangerang Selatan dia anggap baik.
Benyamin mengungkapkan, potensi ekonomi di Kota Tangsel pada 2019 di angka 7.3 persen, inflasi hanya 3.4 persen.
Pada 2020, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi Tangsel minus 1.1 persen karena pandemi.
“Periode sekarang ini, pertengahan atau semester pertama 2021, pertumbuhan ekonomi kita sudah mendekati 4 persen," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News