GenPI.co Banten - Pemerintah Kabupaten Lebak mengimbau petani memanfaatkan potensi media sosial untuk meningkatkan pemasaran produk pertanian.
Pemerintah mengapresiasi petani milenial di Kabupaten Lebak yang telah menghasilkan aplikasi digital (Ekamar) untuk memasarkan produk pertanian.
”Kami optimistis prospek usaha pertanian cukup cerah dengan kemudahan pemasaran digitalisasi itu,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar, dikutip dari Antara, Minggu (18/10).
Adanya aplikasi Ekamar, kata Rahmat, akan menguntungkan petani dan yang terpenting efektif memutus mata rantai ijon atau tengkulak.
Rahmat mengungkapkan, berkat aplikasi Ekamar, produk beras asli Lebak telah mendapat permintaan dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi hingga Lampung.
Teknologi digital, lanjut Rahmat, mendukung potensi petani Lebak yang memiliki komoditi pertanian andalan yakni beras umbi-umbian, sayuran tanah datar hingga buah-buahan juga peternakan unggas.
Terkait realisasi pemanfaatan teknologi pertanian, Rahmat mengaku akan menggandeng Telkom untuk memberi pelatihan tentang era digitalisasi agar petani memahami pemanfaatan teknologi.
”Kami berharap pelatihan itu nantinya petani bisa membuat aplikasi konten pemasaran,” katanya menjelaskan.
Iskandar, salah satu petani milenial di Kabupaten Lebak mengaku telah memasarkan produk pisang melalui media sosial. Berkat pemanfaatan media sosial, omzet usahanya mencapai Rp 8 juta per bulan di lahan seluas satu hektar.
”Kami saat ini banyak permintaan untuk ke Tangerang setelah memiliki konten aplikasi sendiri,” kata Iskandar. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News