GenPI.co Banten - Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengungkapkan, Pemprov Banten akan membangun Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan ketergantungan obat pada 2022.
Hal itu disampaikan WH usai menyerahkan Kampung Tanggguh Anti Narkoba di Markas Kepolisian Daerah Banten di Kota Serang, Rabu (8/12).
Menurut WH, sebelumnya Pemprov Banten telah menganggarkan pembangunan rumah sakit jiwa namun terdampak pandemi Covid-19 sehingga harus terjadi refocusing dan realokasi anggaran tahun 2021.
WH menuturkan, RSJ dan Ketergantungan Obat dibangun secara bertahap mulai tahun 2022 sampai tahun 2023 di atas lahan seluas sembilan hektar.
Rumah Sakit ini bakal dilengkapi dengan layanan IGD, Rawat Jalan sembilan Poliklinik, Rawat Inap Jiwa 125 tempat tidur, Rawat Inap Ketergantungan Obat 100 tempat tidur, Laboratoroum, serta Radiologi.
Untuk tahap pertama, pembangunan akan menggunakan APBD Tahun 2022 sebesar Rp25 miliar untuk pembangunan IGD dan Poli Rawat Jalan.
Pada tahap kedua direncanakan dari APBN Tahun 2023 melalui DAK sebesar Rp82 miliar untuk pembangunan Rawat Inap Jiwa dan Ketergantungan Obat serta layanan penunjang.
Dalam.kesempatan tersebut, Gubernur Banten menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua 'stakeholder' dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
“Kami membangun dan mengembangkan Rumah Sakit Umum Daerah Banten dengan pelayanan poliklinik lengkap. Juga memperkuat koordinasi dengan Polda Banten dan BNN Provinsi Banten untuk membangun Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat,” kata Wahidin, dikutip dari Antara, Rabu (8/12). (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News