Tasbih Raksasa di Masjid Pintu Seribu, Dibangun Penyebar Islam

Tasbih Raksasa di Masjid Pintu Seribu, Dibangun Penyebar Islam - GenPI.co BANTEN
Masjid Seribu Pintu di Kota Tangerang. Masjid yang dibangun penyebar Islam dari Arab. Foto: Dispar Banten

GenPI.co Banten - Jika Anda andalah penggemar wisata religi, tidak ada salahnya mengunjungi Masjid Pintu Seribu. Benar-benar seribu pintu? Tak ada yang tahu pasti berapa jumlah pintu di masjid ini.

Konon pengelola masjid pun tak tahu pasti berapa jumlah pintunya. Cukup menarik, bukan? Mungkin karena tak ada yang tahu jumlah pintu masjid ini, maka cukup dinamai Masjid Seribu Pintu dan urusan pun selesai.

Masjid ini memang tidak lumrah sebagaimana masjid pada umumnya yang memiliki beberapa pintu utama. Karena memang sejarah masjid ini pun tak sederhana sebagaimana masjid lainnya.

BACA JUGA:  Masjid Baitul Arsy Pasir Angin, Dibangun Waliyullah Banten

Dilansir dari laman resmi Dinas Pariwisata Banten, masjid unik yang berada di Kampung Bayur, Periuk, Kota Tangerang ini didirikan oleh almarhum Syekh Al-Bkhir Mahdi, seorang warga keturunan Arab yang oleh masyarakat dipanggil Al Fakir. Beliau dikenal sebagai penyebar agama Islam kelahiran Arab.  

Pada tahun 1978, masjid ini didirikan tanpa sepeser pun uang dari masyarakat. Al Fakir menanggung sendiri semua biaya pembuatannya. Setelah masjid ini rampung, keluarga Al Fakir yang mengurus masjid ini, terutama sejak Al Fakir meninggal, kepengurusan masjid diserahkan kepada empat orang putra beliau.

BACA JUGA:  Keindahan dan Legenda Sumur Keramat di Puncak Gunung Karang

Nama “seribu pintu” diambil karena di dalam masjid ini memiliki banyak ruangan yang disekat-sekat sehingga membentuk seperti mushalla mini dengan luas empat meter. Masing-masing sekat tersebut memiliki nama.

Selain itu, yang unik dari masjid ini adalah proses pembangunannya yang tak memakai gambar rancang. Hampir tanpa desain atau corak arsitektur tertentu.

BACA JUGA:  Secuil Kisah Perlawanan Kolonialisme Belanda di Museum Multatuli

Para peziarah yang datang ke tempat ini selalu mengunjungi makam Al Fakir. Kedatangan mereka umumnya hanya di hari-hari besar Islam. Pengunjung tempat ini juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya