
“Wah, gedungnya tinggi sekali!” ini adalah perhatian positif pada anak.
Sementara itu, contoh perhatian negatif adalah saat anak bermain balok susun dan mengacak-acak atau melempar balok.
“Jangan lempar-lempar, nanti kena kepala!” respons orangtua yang seperti ini adalah perhatian negatif.
BACA JUGA: Ini yang Akan Terjadi Ketika Orang Tua Melarang Anak Menangis
Alasannya, orangtua baru bereaksi pada sesuatu yang tidak menyebalkan dan mengabaikan saat anak melakukan yang menyenangkan.
Tentu ini akan berdampak pada psikologis anak bahwa ia baru akan mendapat perhatikan dengan tangisan dan merengek.
BACA JUGA: Apakah Kopi Bisa Jadi Candu? Ini Faktanya
Takutnya, anak jadi terbiasa merengek dan menangis agar mendapat perhatian orangtua tentu tidak baik untuk anak di kemudian hari. (hellosehat)
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News