Kemenpar Pamer Harga Janda Bolong di Pasar Eropa, Bikin Ngiler

Kemenpar Pamer Harga Janda Bolong di Pasar Eropa, Bikin Ngiler - GenPI.co BANTEN
Dirjen Holtikultura Prihasto Setyanto saat mengunjungi Komunitas Pecinta Anggur. Foto: GenPI.co Banten/Andi Hidayat

GenPI.co Banten - Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan bahwa potensi pertanian pada masyarakat kosmopolitan Tangerang Selatan terletak di urban farming.

Setyanto mengatakan urban farming memiliki potensi yang luar biasa, karena banyak jenis tanaman hias yang bisa dikembangkan.

"Urban farming itu potensinya luar biasa, banyak sekali tanaman hias, banyak sekali jenis-jenis tanaman hias yang bisa dikembangkan," ucapnya saat ditemui di Komunitas Anggur Tangerang Selatan, Kamis (13/1).

BACA JUGA:  Dirjen Holtikultura Beberkan Potensi Urban Farming, Apa Saja?

Setyanto mencontohkan, tanaman hias seperti janda bolong memiliki harga puluhan euro di pasar dunia.

Setyanto mengatakan, terdapat jenis tanaman hias janda bolong yang berasal dari Indonesia yang memiliki harga pasar sekitar 10.000 euro.

"Itu harganya 10 ribu euro, kurang lebih harganya 160 juta itu. Jadi itu asalnya (janda bolong) dari Indonesia," papar Setyanto.

Dengan potensi tersebut, lanjut Setyanto, masyarakat mesti mampu mengembangkannya.

Sementara itu, Setyanto juga mengatakan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan beberapa pegiat tanaman hias untuk ikut membudidayakan tanaman tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya