GenPI.co Banten - Gorengan adalah makanan yang banyak dinikmati orang. Makanan ini akan sangat menarik ketika baru saja diangkat dari penggorengan.
Namun sebagaimana yang banyak diketahui oleh banyak orang, gorengan adalah makanan berminyak yang kurang baik dikonsumsi dan dapat memicu beragam penyakit.
Salah satu efek yang paling sering dialami adalah sakit kepala usai makan gorengan. Mengapa makan gorengan bisa membuat sakit kepala?
Minyak yang digunakan untuk menggoreng adalah minyak trans yang dihasilkan dari proses hidrogenasi minyak sayur. Hidrogenasi adalah salah satu cara membuat gorengan lebih awet.
Selain itu, yang menarik adalah proses ini justru membuat gorengan jadi memiliki rasa yang khas dan enak.
Lemak trans termasuk lemak jahat yang meningkatkan kadar kolestrol dalam darah. Penumpukan lemak trans bisa membuat aliran darah di jantung tersumbat.
Sumbatan ini membuat organ-organ vital tubuh tidak dapat asupan darah beroksigen sebagai energinya, termasuk otak. Inilah yang membuat timbul sensasi pening ketika terlalu banyak makan gorengan.
Tak hanya pusing, lemak trans juga dapat memperburuk kondisi seseorang yang memiliki penyakit hipertensi. Saat gejala hipertensi memburuk, Anda bisa merasakan sakit kepala yang tak tertahankan setelah mengonsumsi terlalu banyak makanan berminyak.
Menimbulkan penyakit jantung
Penumpukan plak kolestrol dalam jangka panjang membuat jantung bekerja lebih keras dari biasanya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Strok juga dapat dipicu akibat terlalu banyak mengonsumsi gorengan. Karena penyakit ini sendiri dimulai dari rasa sakit kepala yang tak tertahankan di kepala.
Namun, bedanya, gejala sakit kepala tanda penyakit jantung dan stroke tidak serta-merta langsung terjadi setelah makan. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News