Awas! 5 Faktor Psikologi Pemicu Perselingkuhan, Simak Nomor 3

24 Oktober 2021 14:00

GenPI.co Banten - Hampir di seluruh kebudayaan dunia mengenal istilah selingkuh. Berdasarkan jajak pendapat terbesar di tahun 1994, Edward Laumann dan tim menemukan bahwa 20% wanita dan lebih dari 31% pria berusia 40-50 tahun melaporkan pernah terlibat dalam hubungan seksual dengan orang lain selain pasangan menikah mereka.

Begitu juga dengan Young dan Alexander dalam buku The Chemistry Between Us: Love, Sex and the Science of Attraction melaporkan bahwa sekitar 30-40% kasus perselingkuhan terjadi dalam pernikahan, untuk wanita dan pria.

Inilah faktor menyebabkan orang bisa berselingkuh:

BACA JUGA:  Pria Tukang Selingkuh Memiliki IQ Rendah? Ini Kata Psikolog

1. Kurangnya kepuasan seksual

Nafsu seksual adalah alasan paling klasik dari perselingkuhan. Ketidakpuasan akan seks membuat orang mencari kenikmatan lain di luar pasangan sahnya.

BACA JUGA:  3 Alasan Wanita Selingkuh yang Jarang Disadari Para Pria

Selain itu, nafsu seksual yang seringnya berumur pendek dan cepat turun memicu berbagai masalah di dalam pernikahan. Hal ini juga dapat memudar jika kedua pasangan dalam hubungan perselingkuhan tidak menemukan banyak kesamaan lain di luar seks.

2. Kurangnya kepuasan emosional dalam pernikahan

BACA JUGA:  Usai Memaafkan Pasangan yang Selingkuh, Anda Perlu Lakukan Ini

Keintiman emosional dengan orang lain di luar pasangan sama menariknya dengan keintiman fisik. Ini dapat menjadi alasan seseorang berselingkuh.

Banyak orang yang berselingkuh mengaku tidak mendapat terpuaskan kebutuhan emosionalnya sehingga ia mencari hubungan emosional lain di luar pasangan.

Jenis perselingkuhan ini biasanya tidak melibatkan seks dan cenderung memilih untuk tetap dalam hubungan platonis.

3. Hasrat untuk mendapatkan rasa penghargaan dari orang lain

Salah satu hal penting dalam pernikahan adalah penghargaan. Bila kebutuhan akan penghargaan ini hilang akan besar kemungkinan mencari penghargaan lain di luar pasngan.

Inilah mengapa penghargaan menjadi hal pentind di dalam pernikahan.

Susan Berkowitz pernah meneliti sekumpulan orang yang berhenti berhubungan seks dengan pasangan mereka.

Ia menemukan 44% responden mereka merasa marah, dikritik, dan tidak penting dalam pernikahan mereka.

M.Gary Neuman menemukan bahwa 48% pria melaporkan ketidakpuasan emosional sebagai alasan utama untuk berselingkuh.

Para pria tersebut merasa tidak dihargai usahanya selama ini bekerja keras untuk pasngannya.

4. Tidak lagi cinta dengan pasangannya dan menemukan cinta yang baru.

Keintiman emosional dan fisik tampaknya menjadi faktor utama yang mengarah pada perselingkuhan.

5. Balas dendam

Selingkuh juga dapat terjadi karena rasa tidak percaya yang timbul karena pernah menjadi korban perselingkuhan. Jika ada seorang wanita pernah diselingkuhi dan memafkan, maka ia akan cenderung menyimpan ras tidak percaya ke pasangannya.

Ia akan merasa di belakangnya, suaminya akan terus berselingkuh. Rasa kesepian dan frustasi inilah yang membuat wanita cenderung berselingkuh dengan orang lain sebagai pembalasan atas apa yang mereka alami.

Perselingkuhan disebut sebagai perlambang hasrat, penderitaan, dan kebutuhan akan sebuah hubungan. Umumnya perselingkuhan jarang hadir tanpa konflik atau tekanan. Selain itu, perselingkuhan mungkin adalah akibat, atau penyebab, dari pernikahan. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN