Jika Pacar Sering Mengancam Putus Ketika Cekcok, Lakukan Hal Ini

29 Januari 2022 16:00

GenPI.co Banten - Di dalam hubungan percintaan, pertengkaran adalah hal yang wajar. Bahkan jika pertengkaran itu sampai berujung pada kata putus, itu juga masih dalam tahap wajar.

Tapi, jika pasangan Anda sering mengancam putus setiap ada pertengkaran yang terjadi, mungkin ada salah dengan hubungan dan pasangan Anda.

Ada banyak kemungkinan yang terjadi mengapa pasangan senang mengancam ingin memutuskan hubungan.

BACA JUGA:  Mendadak Ragu Sebelum Menikah? Lakukan 4 Hal Ini Agar Tidak Kacau

Berdasarkan Psychology Today, ancaman putus ketika terjadi pertengkaran adalah cara pasangan mentintimidasi pasangan mereka.

Ancaman tersebut dapat diartikan jika Anda dianggap sebagai sesuatu yang tidak harus ada di dalam kehidupan pasangan.

BACA JUGA:  Baru Putus, Jangan Lakukan 4 Hal Ini, Sumpah Nomor 2 Bikin Malu

Ancaman yang Anda terima adalah cara dia agar Anda mau menuruti kemauannya dan berupaya memanipulasi Anda.

Anda bisa melihat keseriusan ancaman tersebut jika Anda telah menuruti keinginannya. Jika usai dituruti, dia kembali bersikap lembut pada Anda. Maka bisa dipastikan pasangan sedang memanipulasi Anda.

BACA JUGA:  Keputusan Hidup untuk Tidak Menikah? Apakah Normal?

Jika Anda diancam putus, apa yang harus dilakukan?

Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah berpikir jernih dan tidak gampang menanggapi kata-katanya jika Anda merasa belum siap dengan keputusan berpisah.

Selain itu, jangan langsung menuding pasangan Anda dengan mengancam balik atau mengolok-oloknya. Kemudian, jangan sepelehkan kata-katanya meski apa yang dia sampaikan hanya ancaman.

Jika Anda sedang dimanipulasi dengan ancaman putus, maka tetaplah tenang. Tarik napas dalam-dalam dan minta waktu pada pasangan beberapa menit sebelum melanjutkan pertengkaran.

Jika Anda merasa sudah cukup rileks, maka ajak dia bicara dari hati ke hati dan tanyakan apakah dia benar-benar ingin putus dengan Anda.

Tawarkan solusi padanya tentang masalah yang sedang kalian hadapi. Tanyakan juga apakah dia punya solusi selain memutuskan hubungan.

Jika suasana mulai kondusif, usahakan sampaikan keluhan pada pasangan dengan kata, “Aku merasa…” bukan dengan “Kamu itu…”.

Jika pasangan mau mendengar keluhan Anda, berarti masih ada kemungkinan hubungan dapat dilanjutkan dan berjalan dengan baik.

Tapi, bila pasangan tidak peduli pada keluhan Anda, sebaiknya pikirkan kembali apakah akan melanjutkan hubungan dengan dia.

Karena, cepat atau lambat, jika cara menyelesaikan masalah selalu dengan kata putus, maka ke depan akan jadi hubungan yang tidak sehat atau toxic. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN