GenPI.co Banten - Pernah merasa ngilu saat mengunyah makanan? Bisa jadi gigi Anda mengalami keretakan. Ya, rasa sakit ini terjadi timbul tenggelam akibat gigi retak dan tidak berlangsung lama, namun dampak dari keretakan gigi ini akan mempengaruhi keutuhan gigi Anda. Sebenarnya, penyebab gigi retak sejatinya belum bisa dipastikan. Namun, bisa dilihat dari beberapa faktor, yakni mengunyah makanan yang keras seperti es batu, kacang, atau permen.
Gigi retak juga dapat disebabkan karena kecelakaan yang memberikan pukulan keras terhadap mulut anda dan kebiasaan menggeretak gigi.
Selanjutnya memberi tekanan berlebih namun gigi tidak cukup kuat untuk menahan, terjadinya penyakit pada gusi, seperti gingivitis (peradangan gusi) yang menyebabkan tulang menjadi keropos di mana hal ini pun bisa menjadi penyebab gigi retak karena bisa mengalami fraktur akar.
Berikutnya paparan kepada lapisan terluar gigi (email) dari makanan yang terlalu panas lalu minuman yang terlalu dingin. Serta kehilangan banyak bagian dari struktur gigi karena menggunakan tambalan gigi yang besar.
Dikutip dari American Association of Endodontists, gigi retak mempunyai berbagai jenis dan penyebab yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah:
1. Craze lines
Craze lines merupakan retakan super kecil pada gigi. Anda akan merasakan ngilu ketika mengonsumsi minuman panas atau dingin. Retakan tersebut dapat terjadi pada enamel atau lapisan luar gigi yang tergolong kuat. Retakan jenis ini biasanya tidak memerlukan perawatan apapun.
2. Fractured cusp
Penyebab dan jenis keretakan gini ini biasanya terjadi di area gigi yang pernah ditambal. Fractured cusp juga tidak menyebabkan rasa sakit karena tidak memengarungi pulpa gigi. Ya, pulpa merupakan pusat lunak gigi dimana berada saraf, jaringan ikat, dan juga pembuluh darah.
3. Retak sampai ke garis gusi
Retakan gigi ternyata bisa terjadi dengan garis vertikal memanjang. Bahkan meluas sampai ke garis gusi. Dokter gigi biasnaya akan meminta pasien melakukan rontgen untuk memastikan ada tidaknya keretakannya yang sampai ke akar gigi.
4. Gigi terbelah
Penyebab gigi terbelah karena retakan bergerak dari permukaan bawah garis gusi. Jika retakan yang terjadi begitu luas, maka bisa dipastikan gigi tidak dapat terselamatkan.
5. Fraktur akar vertikal
Retakan jenis ini dimulai dari bawah garis gusi dan bergerak ke atas. Anda harus mewaspadai retakan tersebut karena bisa berpotensi menjadi infeksi. Bahkan diperlukan perawatan ekstraksi atau pencabutan gigi.
6. Retak karena akar yang miring
Keretakan jenis ini terjadi di bawah garis gusi bahkan di bawah tulang rahang. Dan berbeda jika dibandingkan dengan keretakan yang ada dipermukaan gigi mungkin akan lebih jelas terlihat. Biasanya, perawatan cabut gigi menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi hal tersebut.
Kendati demikian, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan dari masalah keretakan gigi dengan berbagai cara, seperti; menghindari mengunyah makanan keras, menjaga kebersihan gigi, menggosok gigi dua kali diikuti menggunakan benang gigi.
Berikutnya mengunjungi dokter gigi tiap enam bulan sekali, menggunakan pelindung gigi apabila mempunyai kondisi menggertakkan gigi. Bilamana tiba-tiba terasa ada keretakan gigi, bilas dengan menggunakan air hangat. Kompres air dingin apabila pipi menjadi bengkak dan mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti ibuprofen.
Selain itu, ada beberapa tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter dalam mengatasi gigi retak seperti menambal dengan resin komposit, menggunakan mahkota gigi. Lalu dilakukan perawatan akar jika keretakan terjadi sangat luas sampai ke bagian pulpa dan Mencabut gigi jika akar sudah dalam kondisi sangat rusak. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News