KTT ASEAN Bisa Berdampak pada Kemajuan Pariwisata Lebak?

26 Mei 2023 20:00

GenPI.co Banten - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN 2023 yang digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat berdampak kepada kemajuan pariwisata di Kabupaten Lebak, Banten.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadi di Lebak, Selasa (23/5).

Menurutnya, KTT ASEAN bisa mendorong pertumbuhan sektor UMKM, ekonomi kreatif, dan destinasi wisata.

BACA JUGA:  Sosialisasi Pelayanan Publik, Ombudsman Banten Gandeng MUI Lebak

"KTT ASEAN memberikan dampak positif yang besar bagi sektor pariwisata, akan banyak wisatawan asing khususnya dari negara-negara ASEAN mengunjungi Lebak," kata Imam.

Sektor tersebut juga bisa membangkitkan ekonomi masyarakat setempat, sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

BACA JUGA:  Petani Kabupaten Lebak Masih Andalkan Produksi Palawija

Untuk menarik kunjungan wisata domestik maupun mancanegara, pihaknya sedang mengembangkan 25 destinasi wisata.

Di antaranya wisata budaya masyarakat Badui, wisata alam Pantai Sawarna, hingga wisata sejarah Museum Multatuli.

BACA JUGA:  KTT ASEAN Diharapkan Bawa Masuk Investasi ke Kabupaten Lebak

Bahkan, masyarakat Badui yang masih mempertahankan adat leluhur dan menolak kehidupan modern membuat mereka mendunia.

Banyak para peneliti dari berbagai perguruan tinggi nasional maupun mancanegara yang mengunjungi masyarakat Badui.

Sedangkan Pantai Sawarna yang memiliki karakteristik ombak yang cukup besar sangat cocok untuk berselancar karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Wisatawan asing juga banyak mengunjungi Pantai Sawarna untuk berselancar sekaligus menikmati panorama alam.

Selain itu, ada juga Museum Multatuli yang mengisahkan penindasan warga Lebak saat zaman kolonial Belanda.

Eduard Douwes Dekker, seorang warga negara Belanda menggunakan nama samaran Multatuli.

Dirinya membela rakyat Indonesia dengan menuliskan buku berjudul Max Havelaar yang berisi tentang kritik atas kesewenang-wenangan pemerintahan kolonial Belanda.

Ada juga kisah tentang masyarakat lokal yang menceritakan asmara Saidjah dan Adinda.

"Kami yakin destinasi wisata itu dilirik wisatawan asing dari negara ASEAN karena sudah mendunia," katanya.

Agar destinasi wisata Lebak dilirik wisatawan mancanegara, pihaknya terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Apalagi terdapat pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang yang berpotensi meningkatkan kualitas SDM.

"Kami optimistis melalui SDM tata kelola itu dipastikan destinasi wisata akan dibanjiri wisatawan domestik dan mancanegara," katanya. (Antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN