GenPI.co Banten - Ribuan warga Kabupaten Serang kembali menggelar tradisi rutin Ngagurah Dano. Kegiatan tahunan ini diselenggarakan untuk menjalin persatuan dan kebersamaan agar warga hidup dalam damai.
Ketua Panitia tradisi Ngagurah Dano Ojat Darojat mengatakan, pihaknya selalu menggelar tradisi ini.
“Namun, saat pandemi Covid-19 tidak dilakukan,” imbuh Ojat, dikutip dari Antara, Senin (15/8).
Menurut Ojat, kegiatan ini merupakan tradisi khas masyarakat Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.
Pada kegiatan ini, masyarakat berusaha menangkap ikan yang telah diterbar sebelumnya di Sungai Cidano.
Pada tradisi ini, sebanyak dua ton ikan air Sungai Cidano. Usai diberikan ikan, masyarakat yang ikut acara ini menggunakan jaring.
Peserta dari tradisi ini tidak terbatas hanya di Kecamatan Cinangka saja, tapi juga dari daerah lain.
“Yang jelas sejak nenek moyang di sini untuk menjalin persatuan dan kebersamaan sehingga terwujud kehidupan damai dan rukun di lingkungan,” kata Ojat.
Menurut Ojat, kegiatan ini masih dilakukan di beberapa wilayah, terutama di wilayah Serang.
"Kami menggelar kegiatan itu untuk melestarikan budaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang Anas Dwi Satya mengapresiasi warga mempertahankan tradisi Ngagurah Dano.
Ia berharap, Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka masuk kategori salah satu desa terbaik se-Indonesia dapat menjadi percontohan pengembangan desa yang bisa ditiru oleh desa-desa lain di Kabupaten Serang. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News