GenPI.co Banten - Di akhir pekan, Museum Multatuli, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, ramai didatangi wisatawan Domestic dan mancanegara.
Pada Sabtu (25/6) pengunjung Museum Multatuli yang merupakan wisata sejarah ini dikunjungi hingga 1.000 orang.
“Pengunjung wisatawan yang datang ke sini di atas 1.000 orang,” kata Kepala Museum Multatuli Ubaidillah Muktar, dikutip dari Antara, Sabtu (25/6).
Ubaidillah mengaku, lonjakan pengunjung terjadi seiring dengan pelonggaran kegiatan masyarakat seiring dengan pandemi Covid-19.
Selain dikunjungi wisatawan domestik, Museum Multatuli juga didatangi wisatawan dari Belanda dan Skotlandia.
Mereka datang dengan kendaraan pribadi. Ada juga pengunjung yang datang rombongan dengan menggunakan bus.
Pengunjung tertarik mengetahui jejak kekejaman kolonial Belanda pada pribumi yang tertuang dengan apik dalam Max Havelaar karangan Eduard Douwes Dekker alias Multatuli.
Multatuli punya tempat yang spesial di hati sebagian besar masyarakat Indonesia.
Buku pelajaran sejarah Indonesia menyebut Multatuli sebagai sosok yang benci pada kolonialisme yang dilakukan bangsanya pada pribumi.
Dalam sejarah Indonesia mainstream, Multatuli dianggap sebagai pegawai Belanda sekaligus penulis yang menentang kolonialisme, terutama sistem tanam paksa yang merugikan pribumi.
Pengunjung ingin tahu lebih mendalam seperti apa Max Havelaar yang konon dianggap merupakan kritik atas kesewenang-wenangan kolonial Belanda di masa penjajahan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News