Masyarakat Badui Jalankan Puasa Kawalu, Wisatawan Stop Dulu

21 April 2022 12:00

GenPI.co Banten - Tokoh adat Badui sekaligus Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija mengaku, masyarakat Badui masih mempertahankan ibadah puasa kawalu atau kawalu tutug.

Kebudayaan leluhur Badui untuk puasa kawalu dilaksanakan pada tanggal 17 bulan Katilu Tutug.

“Kita wajib melaksanakan puasa kawalu,” kata Jaro Saija, dikutip dari Antara, Rabu (20/4).

BACA JUGA:  Menilik Oleh-oleh Khas Badui di Plaza Lebak, Harganya Miring

Kewajiban puasa kawalu bagi masyarakat Badui ini dilaksanakan pada tanggal 17 bulan Kasa atau disebut Kawalu Tembey atau kawalu pertama.

Sedangkan kawalu kedua dilaksanakan pada tanggal 18 bulan Karo atau kawalu tengah.

BACA JUGA:  Capaian Vaksin di Badui Rendah, Puskesmas Cisimeut Jemput Bola

Puasa ini dilaksanakan pukul 17.00 WIB dan kembali berakhir pukul 17.00 WIB keesokan harinya. Puasa ini wajib dilaksanakan bagi masyarakat Badui yang sudah akil balig.

Sebelum melaksanakan puasa kawalu ketiga, masyarakat terlebih dulu melaksanakan kegiatan gotong royong berupa bersih-bersih di kampung. Kegitan ini merupakan tanda kawalu berakhir.

BACA JUGA:  Jangan Langgar 7 Aturan Ini Jika Berkunjung ke Badui, Bisa Gawat!

Usai melaksanakan kawalu, masyarakat Badui akan turun gunung dan menggelar Seba Badui atau mendatangi Bupati Lebak dan Gubernur Banten untuk bersilaturahmi.

“Kami memperkirakan melaksanakan Seba ke 'Ibu Gede' Bupati Iti Octavia dan 'Bapak Gede' Gubernur Wahidin Halim pada Mei mendatang,” kata Saija.

Sementara itu, di Kampung Kadu Ketug, masyarakat Badui melaksanakan gotong royong dengan memperbaiki jalan dan tempat cuci dan mandi untuk menyambut kawalu ketilu.

Sedangkan masyarakat Badui Dalam fokus dan konsentrasi selama Kawalu untuk mengucap rasa syukur dengan berdoa dan menjalankan ibadah puasa secara khusuk.

Selama tiga bulan kawalu, tidak diperbolehkan ada wisatawan yang berkunjung agar masyarakat fokus dan menjaga ketenangan dan ketentraman.

Selama masa ini pula masyarakat juga dilarang menggelar resepsi karena dapat menimbulkan keramaian. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN