GenPI.co Banten - Masjid Cikoneng punya aktivitas tersendiri setiap Ramadan tiba. Warga dan pengurus masjid akan bergotong royong membersihkan, mengecat, dan memasang karpet baru.
Masjid yang memiliki sejarah panjang dengan kisah penyebaran Islam di Provinsi Banten, khususnya di Pandeglang, kini telah berusia lebih dari 100 tahun.
Oleh karena itu, tidak heran bila banyak hal yang harus dibenahi oleh warga, seperti halnya tempat wudhu, toilet, pemberian keramik di dinding, pemasangan pintu dan jendela.
Sementara yang masih alami dari masjid bersejarah yang usianya cukup tua ini adalah tiang penyangga masjid yang masih kokoh berdiri.
Bedug dan tongtong, juga masih mempertahankan keaslian sejak masjid ini dibangun. Bahkan hingga kini pun belum ada kerusakan pada bagian bedug.
Sementara itu, Sakranah (78) warga Manungtung Menes, Kabupaten Pandeglang mengaku sejak kecil dan bahkan dia belum lahir, Masjid Cikoneng telah berdiri.
Dia menceritakan, penjajah Belanda pernah mencari ulama dan menembaki jemaah yang sedang salat subuh di Masjid Cikoneng.
"Kami sebagai warga asli pribumi Manungtung yang rumahnya tidak jauh dengan Masjid Cikoneng sama sekali tidak mengetahui pembangunan masjid itu,” ujarnya.
Karena, menurut dia, sebelum dirinya lahir Masjid Cikoneng itu sudah ada.
Masjid Cikoneng Manungtung telah menjadi cagar budaya dan dilindungi oleh Pemerintah Provinsi Banten.
Para pecinta wisata religi yang datang ke masjid ini selalu ingin mendokumentasikan bagunan dan segala yang bersejarah dari masjid ini.
Pengurus masjid berharap, pemerintah ikut menjaga kelestarian majid ini agar tetap terawat.
Lebih lanjut, aktivitas lain yang dilakukan di Masjid Cikoneng ini adalah adalah untuk pengajian Al Qur’an, buka puasa, diskusi dan dakwah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News