GenPI.co Banten - Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan, pihaknya terus mendukung perkembangan UMKM masyarakat Badui.
Salah satu caranya adalah memberi ruang khusus produk kerajinan UMKM di Badui untuk dipasarkan di Plaza Lebak.
Kualitas produk yang ditampilkan tersebut menarik minat pengunjung membeli. Selain itu, harga produk yang ditawarkan juga relatif terjangkau wisatawan.
Produk yang disajikan antara lain: kain tenun, selendang adat, ikat lomar, tas koja, batik chanting Badui, souvenir, bahkan baju dan celana kampret atau baju adat warga Badui.
Wisatawan yang datang tertarik untuk menjadikan kerajinan dari masyarakat Badui sebagai oleh-oleh khas karena dari sisi kualitas dan juga harga.
Harga yang dibandrol untuk kerajinan dari masyarakat badui berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp250 ribu.
“Saya kira produk etnik daerah itu yang menarik, sehingga mereka membeli dengan jumlah banyak hingga Rp5 juta untuk dijadikan buah tangan oleh-oleh,” kata Abdul, dikutip dari Antara, Selasa (15/3).
Lebih lanjut, selain dipasarkan di Plaza Lebak, produk kerajinan masyarakat Badui juga dipasarkan melalui online.
Kudil (45), seorang perajin Badui mengaku sudah lama memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan hasil karyanya.
Sebelumnya, pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran telah difasilitasi oleh PT Telkom dengan meluncurkan “Kampung UKM Digital”.
Alhasil, produk yang dia tawarkan laku keras di pasaran dan terjual hingga ke berbagai daerah dan bahkan hingga ke mancanegara.
“Kami sangat terbantu melalui pemasaran digital karena permintaan pasar cenderung meningkat,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News