GenPI.co Banten - Bukan hanya sekedar membangun kampung yang aktif dengan berbagai aktivitas, warga Kampung Sirih RW 03, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari menambah pendapatan melalui berbagai langkah kreatif bernilai ekonomis.
Warga Kampung Sirih, terutama di kalangan ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) membuat olahan keripik dari bahan sirih.
Tanaman sirih yang umumnya digunakan sebagai tanaman obat ini diolah menjadi kudapan unik yang bernilai ekonomis dan juga menyehatkan.
Salah satu pegiat Kampung Sirih Entong Rahman
“Manfaat daun sirih tersebut tidak lepas dari berbagai kandungan seperti vitamin C, tiamin, niasin, riboflavin, karoten, tanning, saponin, eugenol, serta berbagai jenis minyak esensial yang dikandungnya,” ungkap Entong, salah satu pegiat di Kampung Sirih.
Selain menambah penghasilan melalui pembuatan keripik sirih juga membuat bank sampah, program sodaqoh sampah, pembibitan, UMKM hingga aktifnya karang taruna.
Kampung Sirih baru-baru ini menerima bantuan Galeri dan Rumah Produksi UMKM dengan nama Ibu Kreasi Olaharan Sirih (KOS), dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat melalui program CSR Soekarno Hatta Fuel Terminal and Hydrant Installation (SHAFTHI).
Sementara itu, Ketua RW 3, Kampung Sirih, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari Alex mengungkapkan, ini menjadi pecutan semangat untuk warga Kampung Sirih dalam meningkatkan kreatifitas dan inovasi terhadap bahan baku sirih.
“Kami resmi baru terima bantuan ini beberapa hari lalu. Rencananya kami akan menggelar pelatihan ibu-ibu dulu dalam proses pengolaha sirih itu bisa jadi apa aja. Sehingga produksi sirih di Kampung Sirih kian banyak,” ungkap Alex. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News