GenPI.co Banten - Sistem perwasitan di Indonesia diminta untuk meniru sistem perwasitan yang diterapkan Inggris.
Usulan itu disampaikan pendiri Football Institute, Budi Setiawan dalam konferensi pers di Kopi Lobi, Jakarta, Minggu (25/6).
"Di Inggris ada badan otonom khusus untuk wasit. Dalam satu musim kompetisi, mereka yang bertugas langsung pulang ke kantor tidak ke rumah untuk recovery dan evaluasi. Sementara di Indonesia selesai penugasan langsung ke rumah, tidak ada evaluasi," kata Budi.
PSSI-nya Inggris, The Football Association (FA) sendiri membentuk Professional Game Match Officials Limited (PGMOL).
PGMOL bertugas untuk memimpin seluruh kompetisi sepak bola yang berada di bawah naungan FA.
Badan otonom khusus untuk wasit itu juga menyediakan ilmuwan olahraga, psikolog olahraga, fisioterapi, pelatih lari cepat, ahli penyakit kaki, dan ilmuwan penglihatan khusus untuk wasit.
Fasilitas penunjang tersebut diberikan untuk menunjang kinerja wasit di lapangan.
PGMOL juga melibatkan mantan wasit dan delegasi pertandingan untuk mengukur kinerja wasit berdasarkan indikator akurasi dan konsistensi dalam mengambil keputusan di setiap pertandingan.
"Tentu ke depan kita berharap dengan adanya 2 personel wasit dari Jepang ini bukan hanya membantu Indonesia untuk menciptakan kualitas wasit yang bagus secara penugasan. Tapi juga memberikan pendidikan kepada wasit mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi wasit profesional yang memimpin Liga Indonesia," ungkapnya.
Dengan adanya pembinaan dan penugasan wasit yang jelas diharapkan bisa meningkatkan pemeringkatan wasit Liga hingga bertugas di turnamen-turnamen internasional.
"Kita juga ingin wasit-wasit kita banyak bertugas di turnamen-turnamen internasional baik itu di AFC dan juga di FIFA. Itu menjadi mimpi kita juga bahwa ada wasit Indonesia yang memimpin pertandingan Piala Dunia," harapnya. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News